Kembali Menyulam Kata: Perjalanan Baru Aksarad dari Luka, Senja, dan Langit

Pernah ada masa ketika kata-kata memilih untuk diam. Bukan karena ia kehilangan bahasa, tetapi karena ia sedang belajar mendengar sunyi. Di antara malam yang menua dan senja yang tak pernah benar-benar pergi, aku—Aksarad—kembali. Membawa luka yang telah menjelma puisi, membawa renjana yang pernah patah lalu tumbuh lagi, membawa langit yang kembali mau bercerita. Aku pernah berjalan jauh dalam hening, menulis kisah-kisah yang lahir dari gumam hati. Dari Metaforsa Sunyi yang Melebur hingga Rampas Aksaku di Kala Renjana Teduh, setiap karya adalah perjalanan batin yang menuntunku pada metamorfosa rasa. Namun waktu memanggilku untuk jeda—membiarkan kata mengendap, membiarkan luka menakar dirinya sendiri. Kini aku kembali, bukan sekadar untuk menulis, tapi untuk membangun rumah baru bagi kata-kata. Blog ini akan menjadi tempat di mana puisi, cerpen, refleksi filosofis, dan catatan harian puitis bernaung. Tempat di mana langit, hujan, sunyi, dan aksa akan terus bercerita. Di sini, kamu akan menemukan: Puisi-puisi puitis dengan aroma senja dan filosofi rasa. Cerpen melankolis yang menelusuri ruang antara luka dan penyembuhan. Catatan tentang perjalanan batin, proses kreatif, dan filsafat kata. Kutipan yang lahir dari renjana dan kegelisahan. Dan jika kata-kata ini membuatmu ingin berjalan lebih jauh bersamaku, aku mengundangmu untuk singgah di rumah lain yang kusebut Lynk—tempat aku menyimpan cerpen-cerpen yang tak pernah terbit di mana pun sebelumnya. Baca cerpen eksklusif Aksarad di Lynk : https://lynk.id/radyaageisha Jika kata-kata ini menemukan rumah di dadamu, tinggallah sejenak di sini. Mari kita belajar merawat luka menjadi langit, mengubah renjana menjadi cahaya, dan menulis bukan sekadar untuk dibaca—tapi untuk diingat. Selamat datang di perjalanan baru ini. Selamat datang di Aksarad.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HISTORY OF 4.20 Society

MERAIH BINTANG album ke-2 GEISHA